Informasi / Berita Terkini / PROGRAM REDS DITJEN PKH RANGKUL ACDP AUSTRALIA,BBVET WATES AMBIL PERAN PENTING
Yogyakarta 1 Maret 2023. Wabah penyakit hewan yang merebak di Indonesia secara berturut-turut dari African Swine Fever(ASF), diikuti dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),dilanjutkan dengan Lumpy Skin Diseases (LSD) memacu Kementerian Pertanian untuk selalu meningkatkan kinerja dalam program penanggulangan penyakit-penyakit hewan tersebut. Pada Rabu ( 1/03/2023), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, melaksanakan pembahasan awal Program REDS, Regional Emerging Disease Support dengan Australia Centre for Disease Preparedness (ACDP), di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta.
Dr drh Nuryani Zainuddin MSi, selaku Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) dalam sambutannya saat membuka acara workshop hari ini menekankan kembali mengenai Transbodary Animal Diseases (TAD) dan Agro Terorisme , yang harus senantiasa diwaspadai ,salah satunya dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas diagnose dan pengujian penyakit hewan. Terkait dengan Program REDS, Dirkeswan menyampaikan pentingnya dilakukan harmonisasi pengujian untuk penyakit PMK dan LSD, sehingga hasil pengujian PCR dan Serologis dari laboratorium-laboratorium penyakit-penyakit tersebut lebih berkualitas serta terstandarisasi. Lebih lanjut, Dirkeswan juga berharap ada hasil berupa produk kerjasama yang dapat mempercepat pengujian PMK atau LSD, sehingga mempercepat penanggulangan wabah PMK dan pengensalian LSD di Indonesia.
Kegiatan tersebut diisi dengan paparan dari ACDP mengenai rancangan format kerjasama dilanjutkan penjelasan perwakilan BBVet Wates dan Pusvetma mengenai pengujian PMK dan LSD. Hadir dalam acara pembahasan program REDS ini instansi terkait antara lain perwakilan BBVet Wates, Pusvetma, ACDP, FAO Direktorat Kesehatan Hewan, Department of Agriculture, Fisheries and Forestry Australia (DAFF), The Department of Foreign Affairs and Trade Australia ( DFAT) , Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) yang secara bersama-sama berkomitmen untuk kesuksesan program REDS.
Phoebe Redford, narasumber ACDP pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kerjasama dalam Program REDS bersifat setara, mempunyai tujuan yang jelas, realistis, selalu mengutamakan kolaborasi dan koordinasi serta saling mendukung, denga tujuan utama jangka pendek untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas laboratorium , dalam hal ini BBVet Wates dan Pusvetma pada pengujian PMK dan LSD, serta tujuan jangka panjang untuk program berkelanjutan yang saling berhubungan dan saling mendukung.